Namanya masjid Aya Sofia. Usia masjid ini tergolong sangat tua, sekitar empat abad. Lokasinya di Istambul, Turki.
Keindahan arsitektur masjid ini
begitu mengagumkan para pengunjung. Tampak dari luar, pengunjung disuguhkan
ukuran kubah yang begitu besar. Ukuran tengahnya 30 meter dan tingginya 54
meter.
Ketika memasuki area masjid, pengunjung dibuai dengan keindahan interior yang dihiasi mosaik dan fresko. Tiang-tiang masjid terbuat dari pualam warna-warni. Serta dinding yang dihiasi ukiran. Subhanallah, seperti berada di bawah lukisan cakrawala mini.
Ketika memasuki area masjid, pengunjung dibuai dengan keindahan interior yang dihiasi mosaik dan fresko. Tiang-tiang masjid terbuat dari pualam warna-warni. Serta dinding yang dihiasi ukiran. Subhanallah, seperti berada di bawah lukisan cakrawala mini.

Sebelum diubah menjadi masjid,
Aya Sofia adalah sebuah gereja bernama Hagia Sophia yang dibangun pada masa
Kaisar Justinianus, tahun 558 M. Sempat beberapa kali hancur karena gempa,
kemudian dibangun lagi.
Pada tanggal 27 Mei 1453,
Konstantinopel takluk oleh kekuasaan Islam. Penaklukan dipimpin oleh Muhammad
II bin Murad II. Beliaulah yang akhirnya terkenal dengan nama Al-Fatih yang
artinya sang penakluk.
Saat berhasil menaklukan kota
besar Nasrani itu, Al-Fatih turun dari kudanya dan melakukan sujud syukur. Ia
pergi menuju gereja Hagia Sophia. Saat itu juga, gereja diubah menjadi masjid
yang diberi nama Aya Sofia. Pada hari Jumatnya, atau tiga hari setelah
penaklukan, Aya Sofia langsung digunakan untuk shalat Jumat berjamaah.
Sepanjang kekhalifahan Turki
Utsmani, beberapa renovasi dan perubahan dilakukan terhadap Masjid Aya Sofia.
Pada masa Al-Fatih dibangun sebuah menara di bagian selatan. Pada masa Sultan
Salim II, dibangun lagi sebuah menara di bagian timur laut. Dan pada masa
Sultan Murad III, dibangun dua buah menara dan diubah bagian-bagian masjid yang
masih bercirikan gereja. Termasuk, mengganti tanda salib yang terpampang pada
puncak kubah dengan hiasan bulan sabit.
Sayangnya, perubahan buruk
terjadi di masa pemerintahan Mustafa Kemal Ataturk di tahun 1937. Kaki tangan
penjajah Turki ini pun mengganti fungsi masjid menjadi museum. Beberapa disain
dan corak bangunan yang bercirikan Islam diubah lagi menjadi gereja. Bahkan,
ada bagian di langit-langit masjid yang bercat kaligrafi dikerok hingga
ditemukan kembali lukisan-lukisan sakral Kristen.
Sejak itu, Masjid Aya Sofia
dijadikan salah satu objek wisata terkenal di Istambul oleh pemerintah Turki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar